Uncategorized

PT RIFAN FINANCINDO PEKANBARU | Pengaruh Notulen FOMC Memudar, USD Selip

PT RIFAN FINANCINDO PEKANBARU – Indeks Dolar AS melandai kembali ke bawah ambang 90.00 pada awal perdagangan sesi Asia hari Jumat ini (23/Februari), setelah yield Obligasi AS mundur dari rekor tinggi. Seorang pejabat bank sentral AS (Federal Reserve/Fed) menyampaikan bahwa ekspektasi kenaikan suku bunga sebanyak empat kali agak berlebihan, sehingga pasar menarik kembali optimisme yang sebelumnya merebak seusai rilis notulen rapat kebijakan moneter AS (FOMC).

Dolar AS

Baca juga: 
 
  • RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
  • RIFAN  |  Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
  • PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka 
  • PT. RIFAN  | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
  • RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras

James Bullard Dan Randall Quarles

Dalam rapat FOMC bulan Desember 2017, bank sentral AS mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga sebanyak tiga kali dalam tahun 2018, dengan masing-masing sebanyak 25 basis poin. Indikasi tersebut diperkuat oleh pernyataan pasca rapat FOMC bulan Januari. Namun, sebagian pelaku pasar sempat meningkatkan perkiraan jumlah kenaikan suku bunga menjadi empat kali, karena Notulen FOMC Januarimengungkapkan bahwa beberapa pejabat Fed menilai ada kemungkinan perekonomian mengalami lonjakan tahun ini dengan dorongan kebijakan pemangkasan pajak yang dirintis oleh Presiden Donald Trump.

Sayangnya, pernyataan terbaru dari salah satu pejabat Fed mementahkan ekspektasi tersebut. Dalam sebuah wawancara dengan CNBC kemarin malam, Presiden Fed St Louis, James Bullard, menyatakan para pejabat bank sentral perlu berhati-hati, jangan sampai menaikkan suku bunga terlalu cepat tahun ini, karena bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi.

James Bullard

“Ide bahwa kita perlu menaikkan (suku bunga) 100 basis poin pada 2018, nampak terlalu banyak bagi saya,” katanya, “Semua (data) harus bagus. Perekonomian harus membuat banyak kejutan yang lebih baik dari perkiraan dalam setahun. Saya tak yakin itu adalah cara yang benar untuk berpikir tentang 2018.”

Baca juga: 
  • PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
  • PT RIFANFINANCINDO  | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
  • PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
  • PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
  • RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat

Bullard menilai, Fed tetap harus mengikuti kondisi ekonomi, yang meskipun saat menunjukkan kekuatan, tetapi inflasi masih lemah. Ia juga tak memperkirakan inflasi akan melonjak secara mendadak, setelah bertahun-tahun berkubang di bawah target.

Pendapat Bullard agak berbeda dengan Randal Quarles, anggota Dewan Gubernur Fed baru yang notabene termasuk anggota FOMC 2018. Dalam kesempatan berbeda di hari yang sama, Quarles menghimbau agar inflasi yang belum mencapai target, tak menjadi penghalang bagi suku bunga untuk dinaikkan( Mbs-rifan financindo berjangka )

Sumber : seputarforex
Baca Juga Di : 

Leave a comment