PT Rifan Financindo – Jakarta Harga minyak dunia melonjak pada Selasa kemarin. Hal itu disebabkan optimisme investor pada distribusi vaksin COVID-19. Namun, lockdown baru di beberapa negara diprediksi akan membuat permintaan minyak lebih melambat.
Dikutip dari Reuters, Rabu (16/12/2020) harga minyak mentah Brent menetap di US$ 50,76 per barel, naik 47 sen, atau 0,9%. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup pada US$ 47,62 per barel, naik 1,3%, atau 63 sen.
“Pasar (harga) minyak mentah terus memanfaatkan prospek masa depan yang bisa terjadi dalam waktu cepat,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital, New York.
Baca Juga : PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat. |
Produksi minyak mentah di China naik 3,2% tahun ke tahun pada November lalu. Analis Price Futures Group di Chicago, Phil Flynn mengatakan kenaikan itu akan mendorong sentimen investor pada kenaikan permintaan bahan bakar di masa yang akan datang.
“Orang-orang akan berasumsi bahwa lonjakan permintaan minyak sudah dekat,” kata Flynn.
International Energy Agency atau Badan Energi Internasional mengatakan dampak vaksin COVID-19 pada tingkat permintaan minyak masih cukup lama. Dunia masih harus menunggu beberapa bulan lagi. Sedangkan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) mengatakan meski ada vaksin permintaan minyak akan lebih lambat. Namun kondisi ini sudah memengaruhi harga minyak dunia.
Amerika Serikat (AS) dikabarkan sudah mulai memvaksinasi orang pada awal pekan ini ketika jumlah kematian COVID-19 di negara itu melewati angka 300.000 orang. Inggris dan Kanada juga mulai melakukan vaksinasi.
Akibat tingginya tingkat infeksi COVID-19, beberapa negara akan memperketat pembatasan sosial lagi. Seperti London yang yang mewajibkan bar dan restoran tutup, Italia sedang mempertimbangkan langkah-langkah yang lebih ketat selama Natal, dan Jerman kemungkinan lokcdown lagi hingga awal 2021.
Di samping vaksin COVID-19 yang mendorong harga minyak dunia yang naik, menurut American Petroleum Institute pasokan minyak AS melonjak minggu lalu. Persediaan minyak mentah membengkak 2 juta barel dalam sepekan hingga 11 Desember menjadi sekitar 495 juta barel. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )
Lihat : PT Rifan Financindo
Sumber : finance.detik
PT Rifan Financindo, Rifanfinancindo, Rifan Financindo PT Rifan