PT Rifan Financindo – Jakarta Tanda-tanda pemulihan ekonomi di sejumlah negara mulai terlihat. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan hal ini menjadi faktor positif untuk pemulihan ekonomi dalam negeri.
“Faktor positifnya adalah beberapa negara terutama perekonomian terbesar dunia yaitu Amerika Serikat dengan Tiongkok sudah mengalami akselerasi pertumbuhan ekonomi,” katanya dalam konferensi pers, Selasa (25/5/2021).
Selain China dan AS, beberapa negara lain seperti Singapura, Korsel, Prancis, dan Taiwan juga menunjukkan ada pemulihan ekonomi pada kuartal I ini. Hal ini diharapkan akan berlanjut hingga kuartal II.
Baca Juga : PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat. |
Namun demikian, Sri Mulyani bilang ada beberapa risiko yang masih perlu diwaspadai. Misalnya peningkatan kasus di beberapa negara yang akhirnya kembali melakukan pengetatan kegiatan ekonomi.
“Seperti singapura dengan pengetatan akibat ancaman COVID mungkin juga akan mempengaruhi pemulihan ini di kuartal II,” katanya.
“Sehingga pasti mempengaruhi outlook dari berbagai negara di kuartal II, munculnya varian baru dan tentu memunculkan pertanyaan varian baru ini akan mengancam, dan tentu akan dipertanyakan bagaimana efektivitas vaksin dengan munculnya varian baru,” jelas Sri Mulyani.
Kedua, yang dipantau adalah kecepatan vaksinasi dan akses vaksin yang tidak merata. Dia bilang banyak negara yang belum mendapatkan terutama negara-negara miskin, di mana terjadi proteksionisme untuk mengamankan suplai stok masing-masing negara.
Ketiga, di sektor keuangan, kebijakan moneter AS dan inflasi yang cukup tinggi di negara Paman Sam tersebut juga jadi perhatian untuk stabilitas pasar.
“Inflasi AS 4,2 itu suatu angka yang tinggi menimbulkan kewaspadaan di sektor keuangan. Kita harus menjaga momentum di saat sama tetap waspada risiko yang begitu sangat dinamis,” kata Sri Mulyani. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )
Lihat : PT Rifan Financindo
Sumber : finance.detik
PT Rifan Financindo, Rifanfinancindo, Rifan Financindo PT Rifan