Uncategorized

PT Rifan Financindo Berjangka | DPR Cecar PLN soal Rugi Rp 38 T, Bisa Bangkrut?

PT Rifan Financindo Berjangka – Jakarta Komisi VI DPR mempertanyakan kondisi keuangan PT PLN (Persero). Sebab, PLN rugi Rp 38,88 triliun pada triwulan I 2020.

“Kami mendengar mengalami kerugian Rp 38 triliun ini bagaimana penjelasannya, mengenai kerugian PLN dalam laporan keuangan triwulan I. Apa sih yang hal tersebut bisa terjadi?” tanya Wakil Ketua Komisi VI Aria Bima dalam rapat di Komisi VI DPR, Jakarta, Kamis (25/6/2020).

Merespons hal tersebut, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjelaskan, kerugian tersebut disebabkan oleh rugi kurs.

Baca Juga :


PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.

“Kami mohon izin menjelaskan laporan triwulan I yang rugi Rp 38 triliun. Sesuai ketentuan UU, PLN wajib menyampaikan laporan keuangan setiap triwulan tahun pembukuan. Sesuai yang kami sampaikan bapak ibu anggota dewan sebelumnya kerugian yang tercatat laporan triwula I 2020 merupakan kerugian yang sifatnya rugi kurs dan merupakan transalation loss yang unrealized,” ujarnya.

Ia menjelaskan, rugi kurs ini karena adanya perbedaan kurs pada Desember 2019 dan Maret 2020.

“Berdasarkan praktik laporan korporasi kurs dolar sebagai basis perhitungan adalah harga dolar yang tercatat pada hari laporan keuangan tersebut dibuat,” ujarnya.

Meski begitu, dia menuturkan, PLN akan menjaga likuiditas secara prudent dan konservatif. Ia mengatakan telah memiliki komitmen dengan bank BUMN sebesar Rp 28 triliun. Kemudian, pihaknya juga akan mencadangkan dana dari pasar sebesar Rp 7 triliun dan akan diperbesar antara Rp 15 triliun sampai Rp 20 triliun.

“PLN sedang usahakan pinjaman internasional dengan bunga sangat rendah untuk memastikan kestabilan perusahaan termasuk pinjaman jangka panjang untuk pengembangan bisnis yang kami jalankan,” terangnya.

Aria pun kembali bertanya, apakah dengan adanya pencairan utang pemerintah PLN tidak akan bangkrut. Ia juga memastikan pada Zulkifli agar hal itu terjadi.

“Jadi nggak benar dan Pak Dirut yakin bahwa PLN ini akan kolaps bangkrut hanya bertahan Oktober? Pak Dirut yakin tidak akan terjadi?” kata Aria.

“Tidak akan terjadi, Insya Allah kalau kompensasi dibayarkan,” jawab Zulkifli. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )

Lihat : PT Rifan Financindo Berjangka 

Sumber : finance.detik

Leave a comment