Rifan Financindo – Jakarta Sebagai bank pelat merah, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) memiliki tugas mulia untuk menyentuh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Tak terkecuali pulau-pulau terluar. Tugas BRI utamanya adalah memberikan akses dan layanan penuh agar masyarakat bisa melek perbankan.
Hal ini tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2016 tentang strategi keuangan inklusif. Sebelum Perpres itu keluar, BRI telah hadir hingga ke pelosok Nusantara. Salah satunya di Ibu Kota Kabupaten Simeulue, Sinabang Provinsi Aceh.
Sejatinya, Kabupaten Simeulue yang jaraknya kurang lebih 150 kilometer (km) dari lepas pantai barat Aceh bukanlah wilayah yang amat terpencil maupun berbatasan dengan negara tetangga. Pulau yang luasnya hanya 2.051 km persegi ini memiliki 10 kecamatan.
Kepala Unit BRI Sinabang Deny Syahputra mengatakan jumlah penduduk di Kabupaten Simeulue ada 85.000 jiwa. Saat ini, jumlah nasabah BRI di Simeulue telah mencapai 45.000 nasabah. Baik nasabah simpanan, pinjaman maupun nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Jumlah penduduk Simeulue ada 85.000 jiwa. Kalau jumlah simpanan (penabung) ada 45.000, kalau peminjam 2.600 orang,” kata Deny saat ditemui detikcom beberapa waktu lalu.
Kegiatan transaksi di BRI Unit Sinabang (Foto: Rifkianto Nugroho-detikcom) |
Deny mengatakan ujung tombak BRI dalam menjangkau nasabah di Pulau Simeulue adalah Agen BRILink. Dari agen, BRI bisa mendapatkan rekomendasi nasabah simpanan. Misalnya, dengan membantu melakukan pengisian formulir. Sehingga apabila mereka yang belum menjadi nasabah ingin kirim uang otomatis mereka harus memiliki akun terlebih dahulu di BRI.
“Semakin besar agen BRILink Simeulue, maka makin memperbanyak nasabah kita,” jelasnya.
Saat ini, jumlah agen BRILink di Kabupaten Simeulue ada 85 agen. Namun, ada 20 calon agen lagi yang sedang diusulkan. Hingga Juli 2019, BRI Unit Sinabang juga telah menyalurkan kredit sebesar Rp 106 miliar. Kredit ini telah disalurkan untuk 2.550 peminjam yang terbagi menjadi KUR 1191 orang, komersil 745 orang dan pegawai 617 orang.
Paling besar, kata Deny, kredit disalurkan ke sektor pegawai atau perorangan. Alasannya, di Kabupaten Simeulue instasinya cukup besar mulai dari Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI Angkatan Darat dan Laut serta Polri.
Baca Juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Untuk kredit komersil di unit Sinabang terdiri dari sektor perkebunan yakni kelapa dan cengkeh. Sedangkan untuk KUR, rata-rata pinjaman untuk sektor UMKM warung kelontong atau sembako, nelayan dan petani.
Kehadiran BRI di Pulau Simeulue ini sangat dibutuhkan warga. Salah satunya adalah Wahyuni. Wanita berusia 38 tahun itu mengaku awalnya tak ingin memiliki urusan dengan bank.
Ia mengatakan, pada awalnya ia dan suami hanya memiliki usaha kecil-kecilan. Karena usahanya yang terus berkembang, akhirnya beberapa bank pun mendatanginya.
“Dulu usaha saya mulainya dari kecil-kecilan saja. Lalu ada orang bank datang menawarkan kredit,” tuturnya.
Ayu, sapaan akrabnya, mengaku awalnya ragu. Namun, lantaran bertepatan dengan rencana pembukaan usaha penampungan ikan dan lobster, ia yakin untuk meminjam kredit.
“Kami akhirnya memilih BRI karena petugasnya (Mantri) gampang dihubungi,” tutur Ayu.
Berawal dari pinjaman senilai Rp 150 juta, kini Ayu dan suami sudah berhasil mengembangkan usahanya bukan hanya sebagai penampung ikan dan hasil laut. Tetapi kini sudah memiliki pabrik es batu, warung kopi dan enam kapal yang mampu menghidupi 24 anggota nelayan.Saat ini, Ayu juga menyimpan uang hasil penjualan dan transaksi jual beli barangnya di BRI. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )
Lihat : Rifan Financindo
Sumber : finance.detik