Rifan Financindo – Intervensi mata uang merupakan salah satu topik yang mencuat akhir-akhir ini, setelah Presiden AS Donald Trump mengungkapkan keinginannya untuk mendevaluasi USD. Kemungkinan untuk dilakukannya intervensi mata uang oleh negara adidaya ini dikonfirmasi oleh Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, dalam sebuah wawancara pasca pertemuan para menteri keuangan G7 di Chantilly, Prancis, hari ini (19/Juli).
Dalam wawancara tersebut, Mnuchin menuturkan, “(Intervensi mata uang) ini adalah sesuatu yang akan kami pertimbangkan di masa depan, tetapi belum ada perubahan kebijakan Dolar untuk sekarang.”
Baca Juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Sinyalemen Mnuchin ditanggapi beragam oleh para pakar. Sebagian menilai kalau pernyataan itu merupakan konfirmasi bahwa AS bisa melaksanakan intervensi mata uang di masa depan. Namun, sebagian lainnya berpendapat bahwa Amerika Serikat hanya menggertak saja dengan harapan nilai tukar Dolar AS akan melemah dengan sendirinya.
“Risiko intervensi mata uang meningkat sejengkal,” kata Shaun Osborne dari Scotiabank, sebagaimana dikutip oleh Bloomberg. “Dolar jelas berada dalam radar Gedung Putih”, sehingga pertumbuhan AS yang lebih lambat dan tak adanya kemajuan perdagangan hingga 2020, bisa memicu AS memisahkan diri dari konsensus internasional untuk menghindari intervensi mata uang. Namun, Osborne menganggap kemungkinan intervensi langsung tetap minim, hanya saja Trump akan lebih gencar melakukan “intervensi verbal” dan mendorong Fed melonggarkan kebijakan moneternya.
Georgette Boele dari ABN Amro juga menilai kalau intervensi unilateral untuk mendevaluasi Dolar AS tak mungkin dilakukan oleh otoritas AS, karena efektivitasnya diragukan. Walaupun demikian, ia tak akan mengesampingkan kemungkinan intervensi sepenuhnya, karena kebijakan pemerintahan AS sekarang sangat tak menentu.
Sementara itu, pergerakan Dolar AS dalam jangka pendek nyaris tak terpengaruh oleh komentar Mnuchin. Perhatian pasar masih terpusat pada suku bunga Fed, karena sebuah pernyataan dari Presiden Fed New York John Williams mendominasi perbincangan investor dan trader.
Pernyataan Williams membangkitkan keyakinan pasar bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin, sehingga mengakibatkan Indeks Dolar AS (DXY) anjlok ke level 96.67 pada sesi New York kemarin. Juru bicara Fed New York belakangan meralatnya, sehingga posisi DXY pulih ke kisaran 97.00 pada pertengahan sesi Eropa.
Akan tetapi, Fed Funds Futures menunjukkan bahwa pasar mengekspektasikan suku bunga Fed berada pada kisaran 2 persen di bulan Agustus, atau dengan kata lain masih tetap memperkirakan akan dilakukannya pemangkasan bunga sebesar 50 basis poin dalam rapat FOMC tanggal 30-31 Juli mendatang. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )
Lihat : Rifan Financindo
Sumber : seputarforex