PT Rifan Financindo – Nilai tukar Rupiah melemah signifikan terhadap Dolar AS pada Senin siang ini (06/Mei). Berdasarkan grafik TradingView pukul 16.00 WIB, Rupiah turun dari level penutupan kemarin, dari kisaran Rp14,250 ke Rp14,310 per USD. Sementara menurut kurs Jisdor, Rupiah juga melemah dari Rp14,282 ke Rp14,308.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Di Bawah Ekspektasi
Rupiah terpantau melemah setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka Produk Domestik Bruto (PDB) untuk triwulan I-2019, siang ini pukul 11:00 WIB.
Baca Juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
BPS mencatat Produk Domestik Bruto tahunan Indonesia (YoY) berada di kisaran 5.07%, lebih rendah dari yang diproyeksikan para ekonom di level 5.18%. Sementara itu, PDB per kuartal (QoQ) juga mengalami kemerosotan di kisaran -0.52%, turun dari angka kuartal sebelumnya yang -1.69%, dan mengecewakan konsensus pasar yang memperkirakan penurunan di -0.40% saja.
“Laju pertumbuhan ekonomi yang melambat kuartalan merupakan siklus yang biasa terjadi dari kuartal-IV tahun sebelumnya ke kuartal-I tahun berikutnya. Namun pertumbuhan kuartal-I 2019 masih lebih bagus dibandingkan periode sama di tahun-tahun sebelumnya,” jelas Kepala BPS, Suhariyanto, sebagaimana dikutip dari JawaPos.
AS-China Kembali Memanas
Dari sektor eksternal, Analis Monex Investindo Futures, Faisyal, mengatakan bahwa memanasnya tensi negosiasi dagang antara AS-China menjadi penyebab merosotnya kurs Rupiah.
“Trump merasa negosiasi yang dijalankan selama ini berjalan dengan lambat,” tutur Faisyal, dikutip dari Kontan.
Presiden Donald Trump baru-baru ini dikabarkan kembali mengancam akan menaikkan tarif impor terhadap produk China dalam waktu dekat. Pemerintah China pun langsung menyikapi ancaman Trump ini, dengan mempertimbangkan untuk membatalkan pertemuan yang rencananya dijadwalkan pada Rabu (08/Mei) lusa.
Akibatnya, para pelaku pasar pun menjauhi aset-aset berisiko dan kembali memburu Dolar AS sebagai aset safe haven. Faisyal memproyeksikan pelemahan Rupiah akan terus berlanjut di kisaran Rp 14,380-Rp14,400 per Dolar AS. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )
Lihat : PT Rifan Financindo
Sumber : seputarforex
PT Rifan Financindo, Rifanfinancindo, Rifan Financindo