Rifan Financindo – Risiko perlambatan ekonomi global semakin jelas terlihat, setelah ekonomi China dan Uni Eropa dilaporkan melambat dalam beberapa waktu terakhir. Kondisi tersebut juga berpengaruh langsung pada AS yang mengalami inversi antara kurva yield obligasi bertenor 10-tahunan dan 3-bulanan. Tidak berselang lama, yield obligasi Kanada dilaporkan mengalami kondisi serupa.
Perlu diketahui, inversi kurva Yields obligasi terjadi apabila kurva obligasi tenor jangka panjang 10-tahunan berada di bawah garis kurva obligasi tenor jangka pendek. Inversi kurva biasanya terbentuk sebagai sinyal resesi ekonomi suatu negara.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS mengalami inversi pasca rilis data PMI manufaktur yang di bawah ekspektasi. Kondisi seperti ini belum pernah terlihat sejak 2007, di awal munculnya krisis keuangan global yang dipicu oleh keruntuhan sektor perumahan AS. Kini, giliran Kanada yang imbal hasil obligasinya menunjukkan inversi tersebut. Yield obligasi Kanada bertenor 10-tahunan turun menjadi 1.6 persen, atau berada 6 basis poin di bawah level imbal hasil obligasi 3-bulanan.
Baca Juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Buka Peluang Pemotongan Suku Bunga BoC
Sepanjang tahun 2018, Bank Sentral Kanada cukup agresif dalam melakukan Rate Hike. Namun, Statement BoC dalam beberapa pertemuan terakhir bernada dovish, terlebih setelah rilis GDP YoY kuartal IV-2018 yang melambat dan mencerminkan perekonomian Kanada sedang menghadapi tantangan berat.
Apa yang membuat kurva imbal hasil obligasi membentuk inversi adalah refleksi dari kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi global. Hal ini berpotensi mendorong The Fed dan Bank of Canada (BoC) untuk tidak menaikkan suku bunga, atau bahkan menurunkan suku bunga jika kondisi ekonomi semakin memburuk.
“Pemotongan suku bunga dilakukan apabila muncul tanda-tanda pelemahan ekonomi. Kemunculan inversi kurva yield obligasi meresahkan pasar, karena sering berakhir dengan terjadinya resesi ekonomi,” kata Craig Alexander, kepala ekonom di Deloitte Kanada dalam sebuah wawancara dengan BNN Bloomberg.
Loonie Berpotensi Melemah Dalam Jangka Panjang
Menurut David Wolf dari Fidelity Investments, Dolar Kanada mungkin akan kembali ke rekor terendahnya terhadap USD, apabila Kanada benar-benar mengalami resesi ekonomi.
Sebagai catatan, angka terendah yang disebutkan di atas berjarak 17 persen dari level USD/CAD saat ini. Penurunan sebesar itu mungkin terdengar sulit terjadi, tapi David Wolf mengutarakan bahwa nilai tukar Dolar Kanada telah merosot sebesar 30 persen dari level tertinggi 2011. Pada saat itu, harga minyak masih berada di atas $100 per barel.
( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )
Lihat : Rifan Financindo
Sumber : seputarforex