RIFAN FINANCINDO PEKANBARU – Sesuai ekspektasi, Federal Reserve AS menaikkan suku bunga acuannya (Rate Hike) dalam pengumuman hasil rapat FOMC, Kamis (13/Des) dini hari tadi. Suku bunga The Fed dinaikkan sebanyak 25 basis poin, ke rentang 1.25-1.50 persen. Hal ini otomatis akan menaikkan suku bunga di bank-bank komersil AS, termasuk kaitannya dengan suku bunga kredit. Namun, Ketua The Fed Janet Yellen juga menyoroti inflasi dan ketenagakerjaan dalam konferensi pers seusai pengumuman tersebut.
Baca Juga :
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
Dua Anggota Rapat Tak Setuju Naikkan Suku Bunga
Selain mengumumkan Rate Hike, The Fed juga menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi AS untuk tahun 2018, walaupun proyeksi frekuensi kenaikan suku bunga di tahun depan, masih diperkirakan sebanyak tiga kali. Berikut ini adalah bagan dot plot kenaikan suku bunga The Fed yang dirilis bulan ini:
Dua orang anggota komite FOMC, Neel Kashkari dan Charles Evans, memberikan suara yang untuk tidak menaikkan tingkat suku bunga bulan ini, karena kekhawatiran terkait inflasi. Dalam beberapa bulan terakhir, Janet Yellen memang terus membahas masalah rendahnya inflasi, begitu pula dengan sejumlah pejabat Fed lainnya seperti Robert Kaplan (Presiden The Fed Dallas) dan Charles Evans (Presiden The Fed Chicago).
Baca Juga :
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
Dalam pernyataan pasca rapat, The Fed memberikan sorotan mengenai angka inflasi yang masih berjalan di bawah target 2 persen, hanya beberapa jam setelah dilaporkan bahwa Indeks CPI Inti AS jeblok ke 1.7 persen pada bulan November.
“Gangguan yang ditimbulkan oleh bencana badai dan pembangunan kembali, telah memengaruhi aktivitas ekonomi, ketenagakerjaan, dan inflasi dalam beberapa bulan terakhir. Namun, sebetulnya tidak secara total mengubah outlook ekonomi nasional,” tulis bank sentral.
Konferensi Pers Terakhir Yellen
Terlepas dari lemahnya inflasi, The Fed menyatakan bahwa sektor ketenagakerjaan diperkirakan “masih kuat”, bukan “akan makin kuat”. Itu artinya, The Fed yakin bahwa perekonomian Amerika sudah mendekati full employment.
“Hal ini mengubah sorotan utama komite, yang mengekspektasikan bahwa pasar tenaga kerja masih kuat, dengan keberlanjutan penciptaan lapangan kerja, peluang yang cukup bagi pekerja, dan kenaikan gaji,” kata Ketua The Fed, Janet Yellen. ( Mbs-rifan financindo berjangka )
Lihat : Rifan Financindo
Sumber : seputarforex
Baca Juga Di :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA (Palembang) | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi