Uncategorized

Rifan Financindo Pekanbaru | Dolar Lesu Pasca Notulen FOMC Dan Saat Libur Thanksgiving

Rifan Financindo Pekanbaru –  Dolar AS masih menyentuh level rendah dua bulan terhadap Yen, Kamis (23/Nov) siang ini setelah tumbang pasca rilisnya notulen FOMC dini hari tadi. Para pejabat bank sentral AS tercatat tetap mengekspektasikan kenaikan tingkat suku bunga dalam waktu dekat, namun juga mengkhawatirkan masalah lambatnya dorongan inflasi.

usd


USD/JPY
 sedang berada pada level 111.299 saat berita ini ditulis, di tengah sepinya pasar Asia yang sedang libur Thanksgiving. Pair tersebut dibuka pada kisaran 111.07 yen di awal sesi Asia.

Masalah Baru Untuk Diperhatikan Di Tahun 2018

Kondisi perdagangan diperkirakan akan lebih terbatas pada hari ini karena dua pasar, yakni pasar Jepang dan AS, tengah memulai libur panjang akhir pekan. Meski tampak berusaha naik dalam time frame jangka pendek, USD/JPY secara lebih luas masih berada di level rendah dan mengalami penurunan cukup dalam, yakni 1.1 persen dalam sehari kemarin.

“Saya kira, sekarang ini sudah cukup dapat disimpulkan bahwa kian dekat ke tahun 2018, kian fokus The Fed pada masalah rendahnya inflasi, ketimbang masalah pertumbuhan. Jadi, masalah pertumbuhan mulai dikesampingkan,” kata Stephen Innes dari Oanda, Singapura.

Menurut analis dari Sumitomo Mitsui Banking, Hirofumi Suzuki, kenaikan suku bunga AS pada bulan Desember tampaknya sudah disepakati. Sekarang fokusnya adalah pada kemungkinan laju kenaikan suku bunga The Fed tahun 2018, khususnya setelah Jerome Powell menjabat sebagai ketua bank sentral AS menggantikan Janet Yellen.

EUR/USD masih stabil di angka 1.1819, setelah mendapatkan perolehan sebanyak 0.7 persen pada hari Rabu. Saat berita ini ditulis, EUR/USD sudah menanjak ke angka 1.1836. Level tertinggi EUR/USD satu bulan terbentuk di angka 1.1862 pada minggu lalu.

“Dolar AS sudah goyah menjelang Thanksgiving, tepatnya saat notulen FOMC memberi tambahan tekanan,” kata Sean Callow, ahli strategi senior di Westpac. “FOMC tampaknya tak bisa menganggap enteng masalah mulai lemahnya inflasi,”

“Dapat dimaklumi jika investor merasa heran mengapa mereka harus membeli Dolar jika kondisinya jelas bahwa mereka akan menghadapi ‘Powell Pause’ di tengah tahun pertama 2018,” tambah Callow merujuk pada calon ketua The Fed baru, Jerome Powell. ( Mbs-rifan financindo berjangka )

Lihat :  Rifan Financindo 

Sumber : seputarforex

Baca Juga Di : 

Leave a comment